Kamis, 18 September 2008

INdonesiaqu yang Begini

Mungkin ini adalah pernyataan yang sangat sudah lama seharusnya keluar karena eforianya sepertinya sudah lewat, dan eforianya pun bisa membuat salah stasiun televisi swasta Indonesia yang tadinya hampir gulung tikar bisa menjadi memperpanjang napasnya di Dunia pertelevisian kembali untuk dapat bersaing dengan yang lain ACARA apakah gerangan???..

Seperti yang kita tahu nama acaranya adalah “Mama Show” yang sekarang sudah megeluarkan tabloidnya juga gitukan!.mmm….memang cukup menarik juga pas saya lihat pertama kali di TV karena kemasannya benar-benar berbeda yang ditunjukkan adalah duet antara sang anak dan ibundanya dalam hal bernyanyi.

Mungkin teman-teman yang membaca tulisan ini sempat bingung kenapa juga masih harus di bahas toh acaranya juga sudah tidak ada, ya saya mengerti!...tapi satu hal yang saya ingin sampaikan kepada teman-teman yang juga menyaksikan acaranya tersebut, apakah kalian ngeh dengan keadaan pada saat sang anak bernyanyi akan tetapi ibunda tercinta hanya berada disamping bagian layar TV, jek….sadar ga sih lo kalau si Ibu kebanyakan menggunakan jilbab yang disebut-sebut sebagai penutup aurat akan tetapi sang anak dengan lihainya bernyanyi dan berjoget dengan pakaian yang terkadang sangat seksi tidak memperdulikan keadaan sang ibu yang berpakaian berjilbab apakah ini sebuah perintah sang ibu kepada anaknya untuk tampil sepeti itu??? Sungguh ironis memang jika memang keadaannya seperti itu.

Mengapa saya menyebutkan sangat ironis mungkin bagi sebagaian anda yang membacanya agak telah terbiasa, tapi saya melihatnya sangat berbeda mengapa???,karena kalau dilihat secara tidak langsung sang ibu sangat mendukung apa yang dilakukan sang anak untuk melakukan bernyanyi dan berpakaian terkadang sangat seksi jadi bisa dapat ditarik kesimpulan sedikit dari situ bahwa sang ibu yang menggunakan jilbab sangat menginginkan sang anak menjadi terkenal dan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi keluarga, sangat masuk akal memang jika disandingkan dengan keadaan yang serba sulit sekarang ini apa lagi ditambah dengan adanya kenaikan BBM uh…….semakin sulit saja memang tapi apakah itu hanya satu-satunya jalan?. Padahal cara untuk menunjukkan potensi anak masih banyak yang bisa dilakukan tapi mengapa mereka berpatokan kalau muncul di TV akan mendapatkan hasil yang instant memang ada juga yang seperti itu tapi keberadaannya sangat minim dan bisa dihitung dengan jari.

Bagi saya pribadi itu sama saja dengan menurunkan derajat dari keluarga tersebut karena sang ibu seperti menjual sang anak kepada publis supaya dapat dinikmati oleh masyarakat luas padahal bagi anda sebagai umat muslim tahu apa yang harus dicontohkan kepada sang anak dari ibu yang baik seperti halnya menggunkan jilbab.

Yah beginilah adanya mungkin Negara kita sekarang selalu menggantungkan sesuatu yang instant dan pada suatu barang mati maupun hidup. Inilah mental yang telah dimiliki oleh masyarakat Indonesia saat ini huh…….jek sebenarnya ini kesalahan dari siapa sih?, yah yang pasti pemerintah saling cari kambing hitam tidak pernah mencarikan solusinya atau terkadang pemerintah menyalahkan rakyatnya sendiri yang katanya kekurangan akan kesadaran buat sendiri maupun Negara. Apakah sehabis pemerintahan rezim soeharto Negara kita memiliki mental yang sangat rentan dalam menghadapi tantangan ya mungkin adanya selalu disubsidinya buat rakyat sejak pemerintahan beliau akhirnya rakyat sudah terbiasa disubsidi pemerintah sekali tidak mendapatkan subsidi spontan rakyat pun menunjukkan kemarahannya, huh semetara rakyatnya sendiri sangat sulit diberikan pengertian akan keberadaan terus naiknya harga minyak dunia ditambah dengan krisis akan tenaga listrik di Indonesia sungguh mencengangakan kondisi Negara ini ditengah-tengah banyaknya kekayaan yang kita miliki akan tetapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kita, malah pemerintah terkesan cuek dengan makin banyaknya para Investor yang terus berdatangan, malah saya sempat berpikir setuju dengan keberadaan teroris diIndonesia supaya para Investor asing tidak berani untuk dating ke Indonesia dan biarkan para putra bangsa yang memanfaatkannya sendiri hasil alam yang ada.

Hem…..kalau kita bicara seperti ini terus apa akan membuat Indonesia kita berubah, yang saya mau kalau anda sudah membaca ini tolong jadilah masyarkat yang berguna bagi bangsa dan Negara dalam jangka waktu yang panjang, semoga kita semua dapat memberikan yang terbaik buat Negara.

Ada cerita yang mungkin bisa membuat anda memberikan sedikit inspirasi, yaitu ada suatu katak yang memiliki kekurangan akan pendengaran atau bisa disebut adalah katak yang tuli, jadi katak tuli tersebut tinggal disebuah perkampungan yang memiliki tradisi setiap tahun sekali mengadakan memanjat pohon yang sudah dilumuri oleh getah licin walaupun tidak ada yang pernah bisa melakukan sampai puncak tetapi tradisi tersebut selalu menjadi agenda rutin bagi kaum katak, nah…ceritanya bermula pada saat hari H acaranya dimulai dimana 5 peserta yang masing-masing mengambil bagian lalu dimulailah lomba tersebut semua peserta diawal mengeluarkan semangatnya akan tetapi satu-persatu pun para peserta berjatuhan akan tetapi ada satu peserta ada satu peserta yang terus melakukan perjalanannya disitupun ia mendapatkan cobaan dari para penonton ada yang mengatakan “hei anak muda sudahlah ini hanya sebuah perlombaan yang memang setiap tahun tidak ada pemenangnya” lalu disambut dengan “iya janganlah engkau merusak tradisi nak” tetapi katak muda tersebut tidak menghiraukan nasehat tersebut dan terus melakukan usahanya dan sampai akhirnya katak tersebut sampai dipuncak yang sudah ditentukan dan para penonton pun bersorak gembira, mereka bertanya-tanya kenapa katak muda tersebut bisa seperti itu padahal memang sangat sulit dilalui, dan ternyata katak tersebut adalah tuli atau tidak bisa mendengar.

Jadi hikmah yang kita ambil disini adalah janganlah meneyerah pada keadaan yang notabanenya mungkin orang-orang sangat sulit melakukannya sebelum kita mencobanya, walaupun lingkungan kita mengatakan bahwa hal tersebut sangat sulit dan maksud dari katak tuli itu terkadang kita memanga harus tuli untuk tidak mendengarkan nasehat orang yang negative akan suatu yang hal kita lakukan dan jalankan saja apa yang kita percaya dan cobalah dobrak tradisi guna mencapai apa yang kita ingin asalkan tidak mengganggu lingkungan sekitar kita. Trims!